Tuesday, May 01, 2007

Thoughts on [Big] Family

Topik ini tidak dimaksudkan untuk menyerang atau menyakiti pihak lain namun jika ada yang merasa tersinggung, saya memohon maaf...

Ada fenomena aneh tapi nyata dan sudah berlangsung sekian lama dan sepertinya sama lamanya dengan adanya peradaban manusia di Indonesia ini. Fenomena ini sering muncul pada suatu keluarga [sangat] besar dimana ada kumpulan dari beberapa keluarga kecil atau besar yang menjadi satu dan saling berhubungan baik satu sama lain. Ini merupakan suatu kebiasaan dan pertanda yang sangat baik bahwa hubungan antar saudara masih terjalin dengan baik dan [kadang] harmonis. Tapi, melihat dan mencermati kehidupan dalam keluarga dengan ukuran besar, pasti terdapat suatu atau beberapa keluarga lebih kecil yang menonjol.

Keluarga yang menonjol tersebut juga mempunyai beberapa dan bahkan semua anggota keluarga yang [sangat] [menyukai untuk] tampil. Biasanya mereka sangat membanggakan prestasi mereka walau kebanggaan tersebut tidak terlalu kentara dalam mereka bersosialisasi dengan keluarga yang lain. Biasanya juga banyak keluarga lain yang ingin melebihi mereka dan menjadikan mereka sebagai milestone keberhasilan. Jika sudah menyamai atau melebihi maka dapat dianggap berhasil.. Dengan kata lain, merekalah selebriti di keluarga besar..

Saya tidak mempunyai masalah dengan keluarga semacam itu dan sangat bersyukur bahwa saya tidak berada pada keluarga semacam itu. Tapi, tidak berarti saya tidak mempunyai masalah dengan keberadaan keluarga macam itu. Sebenarnya BUKAN suatu masalah jika mereka tidak mulai membanggakan keberhasilan-keberhasilan mereka, biasanya dengan menyebutkan, "Oh, anak saya Si X sekarang kuliah di Semarang, lho.. Kan, kakaknya Si Y sudah mau lulus dari UI," Please dong, ah...! atau dengan bahasa anak-anak jaman sekarang, Capek deh...!

Terkadang dari cara mereka berbicara pun mereka tidak sabar untuk berbangga-bangga. Mungkin ini salah satu bentuk negatif dari kehidupan keluarga besar dan yang berikutnya adalah rasa ingin ikut campur dari suatu keluarga kedalam keluarga yang lain. Terutama untuk masalah besar dan [biasanya] aib.

Semua orang [baca: anggota keluarga] ingin mengetahui apa yang terjadi dalam kehidupan anggota yang lain. Dan itu bukan hanya basa-basi. Dan itulah masalahnya. Saya seorang family person tapi bukan dalam cara ingin tahu dan ikut campur dalam masalah, saya lebih dalam melindungi dan selalu ingin dekat. Saya rasa dengan ikut campur [note: tanpa permisi] maka akan rusaklah bentuk hubungan harmonis dalam keluarga.. Memang ada beberapa orang yang tidak dapat secara langsung mengekspresikan diri dan memang butuh interupsi tanpa permisi tapi kan tidak semua orang seperti itu.

Apakah bentuk keluarga besar sudah tidak cocok lagi? Saya tidak tahu karena sudah terlanjur lahir dalam bentuk keluarga seperti itu dan sudah berlangsung selama bergenerasi [maaf untuk kesalahan EYD]. Ada rasa nyaman juga karena bantuan akan datang dengan sendirinya dan semua siap memberi bimbingan.. Tapi jika itu berarti mengubah cara hidup dan pandangan serta prinsip pribadi, maka, terpaksa, lebih baik saya menghindari keluarga =(

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home